Pengembangan kawasan rumah pangan
lestari hanya dapat berhasil jika sarana dan prasarana produksi yang dibutuhkan
untuk penyediaan pangan tersedia di kawasan tersebut, khususnya yang bisa
dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat, baik berorientasi pada pemenuhan
sendiri (gurem) maupun berorientasi pasar lokal. Di
beberapa pemukiman hal ini mungkin tidak menjadi masalah dikarenakan lahan yang
sesuai untuk produksi berbagai jenis bahan pangan, namun di beberapa area pemukiman
dengan lingkungan alam yang kurang ideal hal ini menjadi kendala dalam
penyediaan pangan secara mandiri.
Dalam mendukung pengembangan
prasarana produksi di lahan kurang ideal, khususnya ketersediaan yang minim
dalam penyediaan lahan budidaya ikan maka Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi
Jambi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya memberikan dukungan percontohan
teknologi yang sesuai, salah satunya melalui demostrasi plot (demplot) Teknologi
Budidaya Ikan dalam Kolam Terpal. Teknologi ini memenuhi prasyarat teknis dan
sosial sebagai sarana penyediaan pangan yang sederhana dan dapat dikelola oleh
kaum wanita tanpa harus meninggalkan tugas dalam rumah tangga.
Diharapkan demplot perikanan
yang baru dilaksanakan satu unit ini dapat memicu dan memacu produksi budidaya
ikan untuk meningkatkan ketahanan pangan pada masyarakat yang tinggal di
pemukiman berlahan gambut dan lahan porous lainnya.
A. Latar Belakang
Teknologi
kolam terpal di beberapa daerah di Pulau Jawa mungkin tidak lagi termasuk
teknologi baru, namun di Provinsi Jambi bisa dikatagorikan teknologi baru yang
sangat sesuai untuk sebagian besar wilayah.
Beberapa wilayah dalam Provinsi Jambi memiliki karakteristik lahan dengan
ketersediaan air permukaan yang sangat minim dan tanah porous yang tidak dapat
menahan air kecuali pada kedalaman yang tinggi.
Pada wilayah demikian, seperti di sekitar lahan gambut, kegiatan budidaya ikan menjadi kegiatan usaha
yang berat dan mahal sehingga hanya cocok dikerjakan oleh kaum pria dalam skala
usaha yang berorientasi pasar.
Dalam
upaya mendukung penyediaan sumber protein hewani, khususnya dalam mendukung
pengembangan Rumah Pangan Lestari, maka pengembangan kolam pembudidayaan ikan
yang sederhana dan meningkatkan produktifitas keluarga sangat menjanjikan,
salah satunya adalah budidaya ikan dalam Kolam Terpal.
Budidaya
ikan dalam kolam terpal memenuhi prasyarat-prasyarat teknis dan sosial
tersebut, yakni dapat dikelola oleh kaum wanita dan anak-anak tanpa harus
meninggalkan tugas dalam rumah tangga.
Keunggulan teknologi kolam terpal tersebut antara lain:
a.
Efesiensi penggunaan air, mengingat untuk budidaya ikan dalam kolam terpal
hanya perlu mengisi air pada awal periode pemeliharaan dan penambahan air dapat
juga disesuaikan dengan kondisi, misalnya pada saat hujan atau air dalam kolam
terpal berkurang. Dengan demikian tidak dibutuhkan sumber air yang banyak dan
kontinyu.
b.
Kolam Terpal lebih fleksibel, dimana penggunaannya dapat diintegrasikan
dengan kegiatan lain, seperti longyam, pertanian maupun perkebunan dan juga
dapat ditempatkan di sekitar rumah/ pekarangan, sehingga meningkatkan
produktifitas rumah tangga.
c.
Mengingat ikan yang dibudidayakan hanya jenis-jenis tertentu, khususnya Lele dumbo, maka sumber pakan tambahan
bisa berasal dari limbah dapur dan sumber pakan lain yang ada di sekitar rumah,
sehingga biaya pakan bisa ditekan.
d. Air media budidaya tidak merembes keluar areal, sehingga
akan mengirit penggunaan air bahkan air bekas pemeliharaan sebelumnya hampir
setengah bagian dapat juga digunakan lagi untuk pemeliharaan selanjutnya.
e. Biaya pembuatannya lebih murah daripada membuat kolam
beton/permanent atau semi permanent.
f. Jangka waktu ekonomis kolam terpal dapat mencapai 3 (tiga)
tahun atau 4 kali siklus produksi.
g. Mudah cara merakit/membuat kolam sistim terpal.
Pelaksanaan demplot kolam terpal ini bertujuan antara
lain :
- Mengembangkan teknologi kolam terpal di wilayah yang sulit dikembangkan budidaya kolam tanah
- . Meningkatkan pendapatan rumah tangga pedesaan
- . Mendukung pengembangan kawasan pangan lestari
1. Para pembudidaya ikan pemula skala rumah tangga
2. Rumah tangga miskin di pedesaan